Rabu, 17 November 2010

CERITA TUGAS TIM MAT PMI PURBALINGGA KE POSKO PENGUNGSIAN MERAPI KABUPATEN MAGELANG

ROMBONGAN I

     
Lingkungan yang tampak rusak terkena abu dan pasir vulkanik Merapi

Sesuai dengan perintah dari PMI Provinsi Jawa Tengah dalam menanggapi kejadian Bencana Erupsi Gunung Merapi di Wilayah Jawa Tengah, maka PMI Kabupaten Purbalingga mendapat tugas untuk mengirimkan Tim Medical Action Team (MAT) menuju lokasi pengungsian di wilayah kabupaten Magelang.
Rombongan Tim MAT terdiri dari 2 kelompok yang berangkat secara bertahap yaitu tanggal 4-7 Nopember 2010 serta tanggal 7-10 Nopember 2010.
Rombongan I menetap di Posko Pengungsi Jumoyo Kec. Salam Kabupaten Magelang yang berada di radius 18 Km dari Puncak Merapi dengan membuka Posko Medis di Tenda di lapangan depan SMK Muhammadiyah 1 Salam, dengan kondisi seadanya. Air bersih seadanya, MCK seadanya dan menu Dapur Umum yang seadanya karena berada bersama dengan sekitar 1.700 an pengungsi.
     Di lokasi ini, rombongan mengalami kejadian erupsi besar pada tanggal 4 Nopember malam, dan mengalami hujan abu vulkanik dengan selingan hujan air bercampur pasir. Beberapa tenda induk di sekitar tenda medis rusak, robek-robek dan beberapa bahkan roboh karena tidak mampu menampung volume material yang diterbangkan merapi ke sekitarnya. Baju-baju dan rompi PMI warna biru tua yang dikenakan relawan berubah menjadi putih dan abu-abu karena terkena hujan abu dan pasir. Kejadian yang menyibukkan kru ambulan adalah ketika sebagian plafond dan atap RSUD Muntilan Kab. Magelang runtuh dan pasien yang berada dilokasi harus di evakuasi ke RS lain, dan ambulan yang berada di radius RSU diminta bantuan untuk ikut bertugas memindahkan pasien.

ROMBONGAN II

     Rombongan II tiba di Posko Pengungsian Jumoyo Kec. Salam sekitar Pukul 12.00 WIB dengan keadaan posko yang sudah tampak sangat kotor karena seluruh warna yang tampak hanya berkisar warna putih, abu-abu dan coklat. Putih karena abu vulkanik, abu-abu karena tumpukan pasir yang berada dimana-mana dan coklat karena setelah ditimpa hujan air dan pasir maka tanah menjadi berlumpur dan membaluti banyak benda di sekitar posko. Ambulan PMI Kab Purbalingga yang berwarna putih bersih pun beruabh menjadi warna abu-abu cerah dan bermotif air hujan.
Pukul. 15.00 WIB ternyata pengungsi sudah dikondisikan oleh Koordinator Posko untuk segera berkemas-kemas dan naik ke truk pengangkut untuk turun ke radius aman yang lebih aman.
Iring-iringan pengungsi posko yang diangkut oleh Truk masyarakat dan truk Militer bergerak turun menuju Mertoyudan, tepatnya mengarah ke Posko Pengungsian Gudang BULOG dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang yang beradius sekat 30 Km dari Puncak Merapi. Abu, debu dan pasir saling berlomba menyiram pengungsi sepanjang iring-iringan panjang ini. Disepanjang perjalanan, yang dilewati hanya kota yang rusak oleh debu dan pasir, kota yang sepi tanpa aktivitas ekonomi dan kota dengan jalanan yang merayap pelan dan cenderung macet oleh lalu lalang kendaraan umum, kendaraan angkutan pengungsi dan kendaraan pengangkut bantuan dari masyarakat untuk pengungsi Merapi. Luar biasa memang....
Pukul 17.30 ambulan Tim MAT PMI Kab Purbalingga memasuki Gudang BULOG di Mertoyudan. Sangat gaduh dan riuh suasana posko baru ini, sekitar 3000an pengungsi berdesakan menata diri di kapling gudang yang masih berbau beras.
2 jam pertama setelah membuka posko Pukul 19.00, Tim MAT memberikan pelayanan kesehatan sekitar 40 an pengungsi masuk Pos Layanan dengan kasus dominan pada gatal, ISPA dan Sakit Mata yang sebab utamanya debu berlebihan dan sanitasi yang terbatas.
Pukul 22.00 Posko MAT pindah ke Pos Pengungsian Kantor Kementerian Agama yang berada persis di sebelahnya dengan pertimbangan di lokasi tersebut belum ada Posko Medis, sementara di Posko BULOG sudah dibuka Posko Kesehatan dari RS UNISSULA Semarang dan Kanwil Dinkes Prov Jawa Tengah.
     Diposko Kemenag ini, Tim MAT PMI Purbalingga bekerjasama dengan TNI, Pemkab, Mahasiswa dan Tim Dapur Umum PMI Kudus mengelola PoskoPengngsian yang ditempati hampir 400 orang dengan rincian 312 Pengungsi dan sisanya relawan.
     Hari Rabu tanggal 10 Nopember, Tim MAT PMI Purbalingga dan DU PMI Kudus mengakhiri tugas di posko tersebut dan ditarik kembali ke daerah masig-masing dan kembali bersiaga untuk penanganan bencana di daerah yang memang saat ini sedang sering terjadi.
Satu hal yang ditangkap selama berada di pengungsian dan berbaur dengan segala permasalahan pengungsi, bahwa tampak memang ada wajah-wajah lelah pengungsi ketika mereka diharuskan berpindah lagi ke posko pengungsian lain.
Kerja yang mesti mereka lakukan sangat panjang, dari mulai mengemas perlengkapan hidup selama ditenda, packing lagi agar mudah ditenteng, kemudian mengumpulkan anggota keluarganya yang mungkin sedang berada di tempat lain di area posko pengungsian (misal sedang antri MCK, antri ambil air atau antri logistik), menaikkan barang-barang milik kelompoknya ke atas truk, menata diri diatas truk, kemudian menurunkan barang-barang ditempat pengngsian baru, membawa barang ke petak/kapling pengungsian yang disediakan koordinator posko yang dituju, menyiapkan tatakan/landasan kapling, menata barang-barang di kaplingnya, mencari lokasi-lokasi untuk MCK, tempat Shalat dan DU yang kadang tempatnya sangat berjauhan satu dengan yang lainnya dan itu dilakukan dalam suasana hiruk pikuk berbaur dengan ribuan orang yang bertujuan sama.
     Terlepas dari itu konsekuensi pengungsian, tapi satu yang sudah pasti bahwa jiwa mereka dan keluarga besarnya Insya Alloh sudah dihindarkan dari bahaya langsung erupsi Merapi. Itu yang akhirnya membuat mereka ikhlas dan nerimo apapun kondisi yang harus mereka terima di pengungsian. Itulah kearifan dan kedewasaan mereka yang setidaknya bisa kita ambil sebagai hal positif.
(rsl-volunteer)

KAMI BARU KEMBALI DARI POSKO PENGUNGSI MERAPI

    Pengalaman selama 7 hari di lokasi pengungsian pengungsi Merapi di Kabupaten Magelang menjadi pengalaman tersendiri yang luar biasa bagi rombongan relawan PMI Kabupaten Purbalingga.
     Sesuai dengan perintah dari PMI Provinsi Jawa Tengah dalam menanggapi kejadian Bencana Erupsi Gunung Merapi di Wilayah Jawa Tengah, maka PMI Kabupaten Purbalingga mendapat tugas untuk mengirimkan Tim Medical Action Team (MAT) menuju lokasi pengungsian korban erupsi gunung Merapi di wilayah Kabupaten Magelang.
Rombongan Tim MAT terdiri dari 2 kelompok yang berangkat secara bertahap yaitu tanggal 4-7 Nopember 2010 serta tanggal 7-10 Nopember 2010.

Ki-ka: Waryanto, Fajar K, Musliarno, Kukuh CU, Eko Waskito, Rukmawan SL, dr. Asti, Baskoro, dr. Jusi F., Toto Endargo (Yuswardi &Imam Karseno yang motret hihi..)



Ki-ka: Yuswardi, Waryanto, Fajar K, Musliarno, Kukuh CU, Rukmawan SL, dr. Asti, Baskoro, Imam Karseno, dr. Jusi F., Toto Endargo (Eko Waskito yang motretin..)

Rombongan I terdiri dari :
1.dr. Jusi Febrianto, MPH (dokter/Ka UTD PMI Kab Purbalingga)
2.Eko Waskito, AMK (paramedis)
3.Teguh Baskoro, AMK (paramedis)
4.Imam Karseno (Staf markas)
5.Musliarno (KSR)
6.Yuswardi (driver ambulan)

Rombongan II terdiri dari :
1.Rukmawan Suci L.,SE (Pengurus PMI Kab Purbalingga)
2.dr. Harimurti Swastika D (dokter BP PMI)
3.Novaria P (paramedis)
4.Fajar K (paramedis)
5.Toto Endargo, SIP (TSR)
6.Kukuh Cahya U (KSR)
7.Waryanto (driver ambulan)

HUJAN ABU MERAPI DI PURBALINGGA, PMI PURBALINGGA BAGIKAN MASKER KEPADA WARGA

   


Seiring dengan aktifitas Gunung Merapi yang semakin meningkat setelah erupsi tanggal 26 Oktober 2010, pada tanggal 4 Nopember 2010 Pukul 23.30, Merapi kembali mengeluarkan awan panas dan erupsi yang cukup besar.
Akibat erupsi yang besar tersebut, debu dan debu abu hasil erupsi beterbangan dan menyebar ke segala penjuru di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya, termasuk wilayah Purbalingga. Sejak jumat dinihari, udara di Purbalingga telah dipenuhi abu vulkanik dan debu yang berterbangan dalam jumlah yang cukup pekat. Kejadian ini merupakan yang terbesar terjadi di Purbalingga setelah hujan abu serupa yang datang setelah peristiwa Erupsi Gunung Galunggung Tasikmalaya pada Tahun 1982. merespon kejadian tersebut, PMI Kabupaten Purbalingga merespon cepat kejadian tersebut dengan pembagian masker gratis kepada masyarakat terutama yang melintasi di jalan-jalan di Purbalingga adan beraktivitas di luar rumah. Pembagian dilakukan di Jalan Letkol Isdiman sekitar Markas PMI Kab Purbalingga serta di tempat-tempat publik seperti terminal, pasar dan juga ke Dinas, Instansi dan Lembaga Pemerintah. Selain itu juga banyak warga masyarakat yang berinisiatif datang langsung ke markas PMI untuk meminta masker baik secara perorangan maupun individu. Pagi hari jam 06.30 WIB saat warga mulai keluar rumah untuk berangkat sekolah maupun kerja, relawan PMI berdiri di pinggir jalan dan membagikan masker langsung untuk dipakai.
     Sekitar pukul 08.00 wib stok masker markas sudah habis, setelah sekitar 3500 lembar di bagi langsung. Pukul 10.00 PMI mendapat bantuan masker dari DKK Kab Purbalingga sejumlah 2000 lembar dan langsung dibagikan lagi ke masyarakat. Meskipun telah habis PMI masih menjadi buruan masyarakat untuk mendapatkan masker.
Setelah masker dari DKK habis terdistribusi, stok cadangan PMI dalam jumlah terbatas pun dikeluarkan mengingat abu vulkanik yang masih cukup deras menyiram kota Purbalingga.
Pembagian masker ini dilakukan oleh Pengurus, Staf dan Relawan PMI serta masyarakat yang berinisiatif membantu.
(rsl-volunteer )

Jumat, 05 November 2010

Lagu 7 Prinsip Palang Merah

Lagu ini kami maksudkan untuk memberi salah satu cara menghafalkan 7 Prinsip Palang Merah. Jika sudah ada lagu mengenai 7 Prinsip Palang Merah, anggap saja hanya sebagai pelengkap.
Lagu ini berirama mars, kami beri judul Masane Masuk Satu Semesta, akronim, atau singkatan, dari isi pokok 7 Prinsip Palang Merah. Namun dapat juga dikatakan memiliki makna: Bahwa saat ini sudah masanya kita memasuki satu kesemestaan, satu era globalisasi, satu dunia yang seakan tanpa batas, terutama dalam hal komunikasi.

Masane Masuk Satu Semesta
Toto Endargo

Mari kita amalkan
Pedoman bhakti sukarelawan
Tujuh Prinsip Palang Merah
Masane masuk satu semesta

Satu, Kemanusiaan
Dua, Kesamaan
Tiga, Kenetralan
Yang ke empat, Kemandirian
Lima, Kesukarelaan
Enam, Kesatuan
Tujuh, Kesemestaan
Masane masuk satu semesta

Mari kita amalkan
Pedoman bhakti sukarelawan
Tujuh Prinsip Palang Merah
Masane masuk satu semesta

Satu, Kemanusiaan
Dua, Kesamaan
Tiga, Kenetralan
Yang ke empat, Kemandirian
Lima, Kesukarelaan
Enam, Kesatuan
Tujuh, Kesemestaan
Masane masuk satu semesta

Satu, Kemanusiaan
Dua, Kesamaan
Tiga, Kenetralan
Yang ke empat, Kemandirian
Lima, Kesukarelaan
Enam, Kesatuan
Tujuh, Kesemestaan
Masane masuk satu semesta
Masane masuk satu semesta


Hal audio memang masih dalam keterbatasan, semoga pada saatnya dapat diperbaiki agar lebih baik lagi!
Terimakasih atas segala perhatian terhadap karya yang barangkali sangat sederhana ini!

header

header