Jumat, 11 Maret 2011

KERUSUHAN DI PURBALINGGA, 1 luka tembak dan 2 kritis

Anggota Polisi RES Purbalingga berhadapan dengan pengunjuk rasa
Kamis pagi, 10 Maret 2011, suasana kota Purbalingga yang selama ini tenteram dan damai terkoyak oleh sekumpulan Karyawan Perusahaan Swasta yang ada di Purbalingga yang mengadakan demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Purbalingga, mereka tak puas dengan kebijakan perusahaan yang dinilai merugikan karyawan, gaji yang masih minim, waktu dan beban kerja yang berat, himpitan ekonomi serta adanya isu perlakuan salah satu pemilik perusahaan yang mencabuli karyawatinya membuat mereka mengadakan aksi demonstrasi ini, mereka ingin menyampaikan aspirasinya kepada anggota Dewan, masa yang tadinya sedikit bertambah banyak hingga mencapai ribuan orang, negosiasi yang dilakukan POLRI dengan pengunjuk rasapun dilakukan, hasilnya sejumlah perwakilan pengunjuk rasa diterima oleh anggota DPRD di gedung Wakil Rakyat, dialog pun berjalan lancar, tuntutan segera disampaikan, tetapi karena anggota dewan dianggap kurang cepat dan terlalu birokratis sehingga perwakilan pengunjuk rasa merasa tidak puas, mereka menginginkan penanganan yang cepat, akhirnya mereka keluar dari gedung Dewan dengan wajah penuh kekecewaan.
Perwakilan pengunjuk rasa yang kecewa membakar emosi pengunjuk rasa yang lainnya, suasana pun semakin panas, unjuk rasa yang tadinya damai mulai panas, masa didesak mundur menuju ke alun - alun, dan mereka mulai melakukan tindakan - tindakan yang anarkis, melihat itu Kapolres Purbalingga AKBP Roy Hardi Siahaan memperingatkan melalui pengeras suara agar demonstran tetap tenang dan melakukan aksi dengan damai serta tidak melakukan tindakan - tindakan anarkis.
Himbauan Kapolres tidak ditanggapi oleh demonstran, pasukan Polisi yang tadinya persuasif pun terlibat adu dorong dengan para demonstran, karena kalah jumlah pasukan Polisi mundur, melihat massa yang semakin beringas dan mulai tak terkendali diterjunkan pasukan pengendali massa ( Dalmas ) bersenjatakan tameng dan pentungan, massa pun mulai melempar pasukan dalmas dengan lemparan batu dan membakar ban bekas, saling lempar batupun terjadi antara pengunjuk rasa dengan polisi, akhirnya 2 orang pengunjuk rasa terkapar terkena lemparan batu Polisi, Tim PMI dan Dokpol Polres Purbalingga segera menolong dan membawa 2 orang pengunjuk rasa yang terluka ini keluar dari arena demonstrasi, karena keadaannya cukup parah, mereka dilarikan dengan Mobil Ambulans PMI ke RSUD dr, Goeteng untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan.
Suasana yang semakin panas dan tak terkendali membuat Kapolres Purbalingga memerintahkan Pasukannya untuk memberikan tembakan Peringatan serta  melepas anjing pelacak ke arah kerumunan massa, massa pun bubar tercerai berai, tapi tak lama setelah itu massapun kembali berkumpul serta kembali melakuan tindakan anarki, tembakan peringatan kedua pun di berikan, tetapi massa tidak menggubris tembakan peringatan itu, tembakan ketiga diberikan, tetapi massa malah semakin beringas dengan menyerang Polisi, akhirnya Kapolres memerintahkan tembakan terarah ke kaki para demonstran, demonstran pun  lari kocar - kacir menyelamatkan diri, naas ada salah satu demonstran yang kakinya luka parah tertembus timah panas petugas, kembali tim PMI dan Dokpol Polres Purbalingga bekerja melakukan evakuasi dan pertolongan pertama serta membawa ke RSUD. situasi dapat dikendalikan kembali, demonstran bubar seiring dengan datangnya senja.
Itu cuplikan kejadian yang dilakukan dalam Simulasi Sistim Pengamanan  Kota (Sispam Kota)  yang dilaksanakan oleh anggota Polres Purbalingga di hadapan Muspida bertempat di jalan lingkar alun - alun Purbalingga, PMI menugaskan 8 orang anggota Medical Action Team untuk mengikuti kegiatan simulasi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

header

header