Kamis, 26 Agustus 2010

Kebun Kemah

Ini sedikit kenangan ketika kemah di kebun teh Kaligua. Bukan kemah sembarang kemah tapi kegiatan untuk meningkatkan kemampuan team dalam menghadapi bencana alam. Banyak hal baru yang kami dapat di Brebes ini.

Temu Karya Korps Sukarela (KSR) IV Palang Merah Indonesia (PMI) Koordiator Wilayah (Korwil) III Jawa Tengah dilaksanakan di Lapangan Perkebunan PTPN Kaligua, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Hari Sabtu 3 Juli 2010.
Sebanyak 154 relawan PMI yang merupakan utusan dari 11 kabupaten/kota, termasuk KSR dan TSR dari PMI Kabupaten Purbalingga. Jelasnya dari Eks-Karesidenan Pekalongan dan Eks-Karsidenan Banyumas.
Panitia yang sudah kenal cuaca Kebun Teh Kaligua begitu semangat ngopyak-opyak peserta untuk Upacara Pembukaan. Dengan diawali defile kontingen, diiringi gamelan yang ditabuh irama kuda lumping, seluruh peserta memasuki lapangan upacara. 

Lalu secara resmi kegiatan ini dibuka oleh Wakil Bupati Brebes H. Agung Widyantoro SH.MSi, Hadir dalam acara pembukaan pejabat dari korwil III Jateng, Ketua PMI Brebes Drs H Chambali, Wakil Ketua DPRD Brebes drh Agus Sutrisno, Asisten III Drs. H. Athoillah serta camat se-Kabupaten Brebes. Jangan lupa para pembesar PMI di masing-masing kabupaten/kota juga hadir. Purbalingga diwakili Bpk. Drs. Suyitno. Beliau datang bersama keluarga.
Asyik, hujan turun ketika dikumandangkan Hymne PMI. Kita nyanyi juga sambil kudhungan banner yang belum dipasang. Doa pun dibacakan saat hujan turun ke bumi. Hawa dingin merayap di seluruh kebun teh Kaligua ini.
Pemandangannnya bagus, perkemahan seakan berada di dasar mangkok. Karena sekitar tigaratus meter di sebelah barat lapangan dikelilingi tataran bukit kebun teh. Pohon-pohon peneduh berjajar jarang-jarang menambah uniknya pemandangan. Sebelah timur sekitar tiga kilometer terdapat bukit-bukit yang mengepung lapangan. Indahnya kaligua di waktu sore.
Malam minggu gerimis turun, suasana tintrim dan sejuk, alami banget. Ketika ada motor menurun melintas di jalan perbukitan lampunya tampak seperti mata hantu yang menyorot terang, atau seperti lampu pesawat terbang. Bagus!
Kabut menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan Kaligua. Justru ketika kabut datang ini yang menjadikan kita sangat terkesan. Hawa yang sejuk dan cenderung dingin pasti menjadikan peserta malas untuk mandi. Barangkali ada yang tega tidak mandi selama tiga hari di Kaligua ini.
Di puncak bukit-bukit sebelah timur tampak bangunan-bangunan kecil berarsitektur Belanda, semua sendirian. Bangunan kecil ini sangat memikat untuk di dekati dengan cara mendaki bukit kebun teh. Dua ratus meter dari perkemahan ada pabrik teh tinggalan Belanda yang dikelola dengan baik.
Lapangan perkemahan ini di kelilingi sungai nan bening. Airnya dingin. Ketika magrib saya mencoba berdiri di aliran sungai hanya bertahan empat menit. Dingin!
Terima kasih Kebun Teh Kaligua. Dalam tiga hari selarik kenangan telah terpatri di hati kami.
Salam untuk semua relawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

header

header